Minggu, 28 Februari 2021
Rabu, 17 Februari 2021
Rabu, 10 Februari 2021
Senin, 08 Februari 2021
Minggu, 07 Februari 2021
2.1.a.6 REFLEKSI TERBIMBING (Modul 2.1)
2.1.a.6 REFLEKSI TERBIMBING (Modul 2.1)
1. Solusi yang utama terkait apa yang sudah saya pelajari dan
kaitannya dengan permasalahan di kelas saya yakni seorang guru harus konsisten
dan proaktif dalam mencari jalan untuk membantu murid-muridnya belajar sehingga
akan mencapai kesuksesan dalam mencapai atau meraih proses pembelajaran di
kelas. Sebagai contoh, apabila guru memberikan tugas membaca kepada
murid-muridnya, guru harus mengetahui tingkat level kemampuan membaca muridnya
sehingga memberikan tugas membaca sesuai dengan tingkat level membaca murid
tersebut dan juga bisa mengaitkannya dengan ketertarikan dari murid tersebut.
Sehingga pembelajaran diferensiasi tidak menambah beban murid-murid dalam
belajar tetapi justru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
merangsang anak untuk terus belajar sehingga akan membantu anak dalam mencapai
kesuksesan dalam belajar.
2. Kesulitan dalam bekerjasama dan berpartisipasi aktif,
dikarenakan belum matangnya konsep-konsep dasar serta pengetahuan yang dimiliki
sehingga murid akan mudah menyerah dan frustasi dalam mengerjakan tugas. hal
tersebut di sebabkan tidak adanya tutor sebaya yang mana guru tutor teman
sebaya sangatlah diperlukan untuk membantu keberhasilan pembelajaran di kelas.
3. Guru harus jeli dalam memahami gaya belajar setiap
muridnya. Adapun dalam profile belajar anak akan dihubungkan pula dengan faktor
sosial/emosi yaitu mengenai bahasa, budaya, kesehatan, kenyataan dalam
keluarga, dan kekhususan lainnya. jadi dukungan yang paling di perlukan ialah
dari lingkungan keluarga dengan cara guru mencari informasi prihal profil anak
dan dengan ini guru yang bijak akan menghubungkan konten yang dipelajari
dengan ketertarikan (interest) dari murid-muridnya. Hal ini akan mempertahankan
level perhatian siswa dalam belajar. Ketertarikan dari murid ini berhubungan
dengan semua hal yang murid suka atau tidak suka dan mengenai hobinya.
4. Model pembelajaran diferensiasi ini bukan suatu model
pembelajaran yang baru. Model pembelajaran ini diperlukan suatu kesadaran dan
juga kerja keras yang sungguh-sungguh dalam menganalisa data informasi yang
didapat dari murid di kelas, kemudian data tersebut digunakan sebagai bahan
dalam pengambilan keputusan dalam memberikan pembelajaran kepada murid yang
akan disesuaikan dengan kemampuan serta digunakan dalam mengubah sesuatu yang
perlu diubah juga memberikan hal-hal yang lebih diperlukan bagi murid. Jadi menurut
saya kita sebagai guru tidak perlu memodifikasi pembelajaran karena dalam
diferensiasipun sudah bisa ditemukan solusi hanya saja guru perlu proaktif,
bekerja keras lagi serta menemukan dan melakukan perencanaan dengan berbagai
cara untuk bisa mengekspresikan bagaimana murid-muridnya bisa belajar. Guru
akan bisa merencanakan cara bagaimana murid-murid belajar dengan melakukan
asesmen terlebih dahulu berdasarkan tingkat kesiapan murid, ketertarikan dan
gaya belajar dari setiap murid-muridnya tersebut. Murid-murid di dalam kelas
akan mempunyai karakteristik yang berbeda, yang mungkin akan mengindikasikan
dalam kebutuhan modifikasi kurikulum dan pembelajaran. Intinya model
deferensiasi sudah mengakomodasi semua kebutuhan belajar murid.
CGP TRY WAHYU SYAPUTRA, ANGKATAN 1, POLEWALI MANDAR